Belakangan ini, seluruh lapisan masyarakat di Indonesia tengah disibukkan dengan wabah virus Corona. Wabah Corona telah memakan ribuan nyawa di seluruh dunia, wajar jika seluruh lapisan masyarakat menjadi panik karena virus ini. Berbagai cara diupayakan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus Corona. Masyarakat juga tidak hanya diam saja. Konsumsi masker, handsoap dan handsanitizer semakin meningkat di kalangan masyarakat. Akibatnya, jumlah barang- barang tersebut semakin sedikit dan kemudian harganya semakin langka. Masyarakat yang kreatif berusaha meracik handsanitizer sendiri. Tapi eitssss, hati- hati tidak semua campuran bahan dapat menjadi handsanitizer yang aman.
Bahan aktif di dalam handsanitizer adalah alkohol yang efektif membasmi kuman di permukaan tubuh mahkluk hidup. Handsanitizer tergolong ke dalam antiseptik. Nah, bagaimana jika untuk membuat handsanitizer yang berfungsi sebagai pembasmi kuman, kita campurkan alkohol dan pembersih lantai atau pembersih kamar mandi? Perlu diketahui bahwa pembersih lantai dan pembersih kamar mandi tergolong ke dalam desinfektan, yaitu pembasmi kuman yang digunakan pada benda mati. Apakah bahan aktifnya sama dengan antiseptik? Karena peruntukkannya berbenda jelas bahan aktifnya juga BERBEDA. Bahan aktif dalam desinfektan adalah Klorin.
Lalu bagaimana jika kita campurkan alkohol dengan pembersih lantai? Bukankah bahan aktifnya menjadi lebih banyak, sehingga efektifitasnya pun akan meningkat? No, jangan pernah sekali- kali mencampurkan keduanya. Karena jika dicampurkan alkohol dengan klorin (bahan aktif dalam desinfektan) akan menghasilkan senyawa kloroform. Kloroform adalah senyawa yang pada zaman dahulu digunakan sebagai obat bius di bidang kedokteran tetapi sudah dihentikan penggunaannya karena bahaya yang mengancam di balik penggunaannya. Penumpukan kloroform di dalam tubuh mahkluk hidup dapat menyebabkan penyakit kanker, sehingga klorofom disebutkan juga zat karsinogen. oleh karena itu, penggunaan kloroform sangat dibatasi.